Meskipun pada saat penjajahan Belanda Pencak Silat tak diberikan tempat untuk berkembang, namun ada banyak beberapa pemuda yang pelajari serta memahami melalui guru-guru Pencak Silat, atau dengan cara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa serta semangat kebangkitan nasional sejak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang bisa diperkembang sebagai Jati diri Nasional, mengerti utamanya meningkatkan fungsi pencak silat jadi di rasa memerlukan organisasi pencak silat yang berbentuk nasional, yang bisa juga mengikat aliran-aliran pencak silat di semua Indonesia
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Semua Indonesia (IPSI) dengan susunan pengurus besar, saat ini IPSI terdaftar sebagai organisasi silat nasional tertua didunia.
Bapak-bapak pendiri IPSI yaitu :
Bapak-bapak pendiri IPSI yaitu :
- Wongsonegoro : Ketua Pusat Kebudayaan Kedu
- Soeratno Sastroamidjojo : Sekretaris Pusat Kebudayaan Kedu
- Marjoen Soedirohadiprodjo : Pencak Silat Sumatra
- Dr. Sahar : SHO
- Soeria Atmadja : Pencak Silat Jawa Barat
- Soeljohadikoesoemo : Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun
- Rachmad Soeronegoro : Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun
- Moenadji : Persaudaraan Setia Hati Terate Solo
- Roeslan : Persaudaraan Setia Hati Kedirii
- Roesdi Iman Soedjono : Persaudaraan Setia Hati Terate Kediri
- S. Prodjosoemitro : PORI sisi Pencak
- Moh. Djoemali : Persaudaraan Setia Hati Terate Yogyakarta
- Margono : Persaudaraan Setia Hati Terate Yogyakarta
- Soemali Prawirosoedirjo : Ketua Harian PORI
- Karnandi : Sekretaris Kementerian Pembangunan serta Pemuda
- Ali Marsaban : Kementerian Pendidikan, Pengajaran serta Kebudayaan
Program paling utama disamping mempersatukan aliran-aliran kelompok Pencak Silat di semua Indonesia, IPSI ajukan program pada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang sudah dirintis pada periode permulaan kepengurusan pada th. lima beberapa puluh, kurang memperoleh perhatian, lalu mulai dirintis dengan diadakannya satu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada th. 1973 di Tugu, Bogor, dalam seminar ini pulalah dikerjakan pengukuhan arti untuk seni pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama “Pencak Silat” yang disebut kata majemuk, di saat lantas tidak semuanya daerah memakai arti Pencak Silat, banyak daerah di jawa lazimnya dipakai nama Pencak sedang di Sumatera orang menyebutkan Silat, tengah kata pencak sendiri bisa memiliki makna spesial begitu halnya kata silat.
Pencak, bisa memiliki pengertian gerak basic bela diri, yang terikat pada ketentuan serta dipakai dalam belajar, latihan serta pertunjukan.Silat, memiliki pengertian gerak bela diri yang prima, bersumber pada kerohanian, tenaga, suci murni, manfaat keselamatan diri atau kesejahteraan berbarengan, menghindari diri manusia dari beladiri juga bencana saat ini Arti pencak silat memiliki kandungan unsur-unsur berolahraga, seni, bela diri serta tenaga kebatinan, pengertian pencak silat sedetailnya yang pernah di buat PB, IPSI berbarengan BAKIN th. 1975 yaitu seperti berikut :
Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
0 comments:
Post a Comment