Perguruan Silat di Sukabumi Yang Kuat

Advertisement


Banyak sekali perbedaan atau kontroversi mengenai aliran Shabandar . Aliran ini mengunakan teknik tarungsangat halus, yaitu menggunakan olahan tenaga dalam dan mengarahkannya ke lawan sehingga dalam prosesnya tidak adanya kontak fisik  antara kita dengan lawan kita. Aliran ini pada dasarnya Pengolahan PernafasanTingkat Tinggi, jadi lawan dapat di gagalkan secara halus walau tidak sempat bersentuhan, atau pada saat ini di sebut dengan Kekuatan Gelombang Elektromagnetik.

       Akhir-akhir ini banyak sekali nama-nama perguruan shabandar yang notabanenya gelap atau tidak jelas jadi kami mencoba untuk meluruskan semua ini.
Memang tidak bisa di sangkal untuk menentukan mana yang orisinil sangatlah tidak mudah, sebab kebanyakan narasumber memilih untuk  bersikap tertutup kepada orang luar atau yang di anggap bukan “ Keluarga Besarnya ”. Pada kenyataannya aliran yang mengaku Sahbandar memiliki banyak perbedaan , bahkan bertolak belakang  dengan  aliran Shabandar yang salah satu  aliran terbesar di Jawa Barat .

      Aliran pencak silat Shabandar dikembangkan di Jawa Barat oleh “ Muhamad Kosim” yang berasal dari Pagaruyung , Sumatra Barat  ( lahir tahun 1776 ), Baliau mempunyai kesenangan berlayar di sungai Batanghari. Beliau akhirnya ikut bekerja pada sebuah kapal sebagai matros. Sejak itulah ia mulai sering berlayar dari pulau ke pulau di Indonesia
( Hindia Belanda saat itu ).Pada suatu ketika terjadilah perkelahian di atas kapal antara Muhamad Kosim dan kapten kapal, saat itu kapten kapal melakukan suatu permainan barang siapa yang bisa merebut sekantung uang yang di pegangnya akan menjadi miliknya dan kapten itu memberikan badik kepada peserta. Muhamad Kosim tertarik akantetapi kapten itu menolaknya dengan alasan masih muda dan tidak mempunyai kemampuan, lalu Muhamad Kosim merebut kantung itu dan berganti ia menantang kapten kapal dan
Menantang apabila kapten itu tidak bisa melukainya dengan badik maka kantung uang itu menjadi miliknya.

      Maka beranglah kapten itu lalu menyerang dengan serangan-serangan mematikan tetapi badik milik kapten itu  berhasil di rebut dan di buang ke laut, lalu kapten itu berusaha merebut kantung  uang yang di injak Muhamad Kosim, dengan kecepatan yang tinggi kepala kapten itu di tarik dan di benturkan kepala sang kapten ke lututnya  yang mengakibatkan meninggalnya kapten kapal itu dengan kepala pecah. Melihat kejadian itu anak buah kapten itu dengan serempak mengeroyoknya namun Muhamad Kosim berhasil melarikan diri menggunakan skoci .Namun tidak lama kemudian skocinya di terjang  badai hingga pecah dan tengelam. Untunglah Muhamad Kosim berhasil meraih sebilah papan sehingga tidak mati tenggelam.Setelah beberapa hari terombang-ambing di lautan, akhirnya terdampar di kawasan pantai lampung.
Dari lampung Muhamad Kosim meneruskan perjalanan ke Betawi ( Jakarta ). Muhamad Kosim sempat membuka usaha dengan bejualan kuda namun gagal hingga modalnya habis. Kemudian Muhamad Kosim melanjutkan pengembaraannya ke daerah timur dan akhirnya sampailah ke daerah “ Cianjur “ .

        Di Cianjur ia menikahi anak dari seorang penjaga kebun milik Rd.Hji Enoh murid utama Rd.Haji Ibrahim sesepuh ( cikal bakal silat aliran Cikalong ).Rd.Haji Enoh mengetahui kemahiran Muhamad Kosim dalam bersilat, pernah satu waktu Rd.Haji Enoh bersabung tangan dengan Muhamad Kosim, akan tetapi Rd.Haji Enoh di buat kewalahan dan tidak
Berdaya dan pada akhirnya dia mengakui keunggulan Muhamad Kosim. Mulai saat itu Rd.Haji Enoh mulai berguru kepada Muhahad Kosim dan mendapat sebutan “Mama Sahbandar.” Tetapi masih belum jelas apakah Sahbandar itu diambil dari nama jampung tempat tinggal asal Muhamad Kosim “ Kampung Sahbandar”atau nama kampung tersebut diambil dari Muhamad Kosim yang pernah bekerja di kapal ataupu di pelabuhan sebagai Sahbandar.

       Bahkan di Cianjur terdapat guru tarikat yaitu Ajengan Cirata , mama Kosim termasuk murid dari Ajengan tersebut  yang setia. Sejak saat itu banyak Kiyai-kiyai yang belajarpencak silat Sahbandar. Ketika Ajengan Cirata pindah ke Purwakarta Muhamad Kosim pun turut pindah ke kampung Wanayasa sampai wafat tahun 1880.

       Di Cianjur sendiri pencak silat Shabandar sudah tercampur dengan aliran Cikalong. Pada aliran Cikalong – Sahbandar disebut teknik Sahbandar yaitu pengaturan tenaga yang menggunakan tenaga alir. Artinya setiap serangan lawan akan di belokan atau dialirkan arah untuk melakukan serangan balasan. Dlam bentuk serangan atau perkelahian
Jarak dekat ,aliran pencak silat Sahbandar cenderung menunggu dan bersikap pasang untuk menghadapi serangan musuh dan biasanya posisi menyerong dengan kuda-kuda hampir seperti berdiri.

       Pencak Silat Aliran Sahbandar yang berkembang di Sukabumi agak berbeda di Sukabumi Guru dan murid akan secara tegas mengatakan bahwa yang dipelajarinya murni
Pencak silat aliran Sahbandar atau Sabandar. Ciri khas pencak silat aliran Sahbandar  yang berkembang di sukabumi adalah jurus-jurusnya dipadu denganteknik pernapasan
Atau disebut juga Ilmu Jurus Lima Sahbandar . Banyak yang mengatakan pencak silat aliran Shabandar sama dengan pencak silat aliran pengolahan pernafasan lainnya, yaitu menunggu atau memancing musuh emosi terlebih dahulu  karena bila tidak, tidak ada artinya pencak silat aliran Shabandar ini.

       Akan tetapi pencak silat aliran Shabandar yang berkembang di Sukabumi berbeda, tanpa musuh harus emosi pun pencak silat aliran Shabandar bisa menyerang. Disinilah keunikannya, maka guru atau murid sekalipun berani mengatakan bahwasannya murni pencak silat aliran Sahbandar. Bahkan aliran ini bisa mengunci lawan hingga musuh tidak dapat bergerak. Yang sudah benar-benar memahami Jurua Lima Sahbandar akam bisa menyerang tanpa melihat raga atau melalui telepon. Penerus dari pencak silat aliran Sahbandar ( Sukabumi ) yaitu Bapa Suganda atau biasa disebut Wa Ganda, yang masih ada ikatan keluarga dengan Bapa Ocim ( baris cucu )
Dan generasi selanjutnya Yusup atau a Encu ( anak wa Ganda ), ( baris buyut )
     
      Wa Ganda sendiri berasal dari pencak silat aliran Cimande.  Beliau pernah mengunjungi mama Karta ( Cianjur ) dengan tujuan ingin mecakan ( mencoba ) jurus Sahbandar.
Beliau cukup matang di Pencak silat Aliran Cimande, akan tetapi beliau merasa heran karena tanpa menyentuh atau kontak pisik  dengan jarak jauh mama Karta dapat menjatuhkan beliau sampai beberapa kali. Akhirnya mengakui bahwa Pencak silat Aliran Sahbandar memang aliran yang unik. Dan mulai saat itu baliau belajar. Wa Ganda sendiri sudah lama menggali Ilmu Shabandar  sehingga bisa di manfaatkan juga selain jurus juga dapat membantu orang dalam hal pengobatan dan masalah lainya. Wa Ganda pernah mengatakan kalau Ilmu Shabandar digali akan banyak potensi yang sangat bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri bahkan untuk orang lain. Beliau sudah banyak mengajar seperti di Jakarta, bahkan murid-muridnya di jakarta. Penggalian wa Ganda sendiri mengenai Jurus Shabandar tersebut didapat juga dalam Kalimah Allah.

       Padepokan Sahbandar Sukabumi ( Ilmu Jurus Lima Sahbandar ), pimpinan Wa Ganda Murni aliran Sahbandar karena amanat dari Bapa Ocim guru dan juga kakek.
Aliran Sahbandar Sukabumi mempunyai ke unikan sebab jurus diajarkan akan tetapi makna dari jurus itu harus di gali sendiri, karena setiap murid mempunyai sifat atau karakter yang berbeda-beda. Aliran Sahbandar itu terbagi dua yaitu :   1.  MADIKARI – Ulin rasa Ulin Jero atau Ngasah Jeroan, artinya mengolah Rasa dan Batin.

2.  KARIMADI – Cangkang, Ilmu Kembang Lahiriah, artinya mengolah raga atau Gerak.
Dan ada yang menjurus ke metode pengobatan yaitu pengolahan MADIKARI.
   
      Disini (padepokan Sahbandar)  Guru tidak memaksakan murid untuk berpuasa , jika murid menanyakan apakah ada puasanya  wa akan menjawab ada, sebab di padepokan Sahbandar bukan hanya  memberikan jurus akan tetapi mengarahkan atau mebimbing murid atau istilah ngangon.Dari semua murid biasanya Wa Ganda melihat dulu hati atau karakteristik murid, biasanya ada yang sekedar berlatih ada juga yang hanya  gaya-gayaan ada juga yang benar-benar tulus ikhlas berlatih, jadi Wa Ganda tidak memaksakan murid harus melakukan puasa atau apaun, bila murid menanyakan apakah ada puasa atau sebagainya barulah Guru memberitahukan kepada murid tersebut.
Pada awalnya si murid akan di ajarkan cara olah pernafasan artinya dapat menarik dan membuang nafas dengan lepas dan tidak tertahan, bila sudah biasa baru murid itu mulai memepelajari jurus atau gerak. Di sini Pencak Silat Aliran Sahbandar tidak menggunakan mantra, dalam latihan sang murid di wajibkan menjaga wudlunya bila batal mereka harus kembali ber wudlu. Murid harus terus mengasah jurus itu di rumah atudimana saja artinya jangan terfokus di tempat latihan saja.

      Guru selalu memberi wejangan kepada murid bahwa kalau ingin maju atau cepat berhasil kita harus Matuh. Dan yang penting Kita sanggup mengontrol emosi kita, nafsu, menghilangkan kesombongan, sirik dan dengki. Nafsu bisa menjadi bermanfaat bila kita bisa mengarahkan, misalnya Ibadah harus diiringi dengan nafsu, artinya tempatkanlah nafsu itu didalam jalan ibadah. Apabila murid mulai menguasai olah batin tetapi digunakan untuk yang tidak benar maka guru ( wa Ganda ) aka menarik kembali olah batin itu atau menutupnya.

Perincian jurus Shabandar :


  1. Jurus kesatu berjumlah satu jurus, yaitu : jurus
  2. Jurus kedua berjumlah empat jurus, yaitu : dua jeblag,Dua sodok, dua siku, dan dua teundeut
  3. Jurus ketiga berjumlah dua jurus, yaitu : tilu nangkub- Dua jeblag dan tilu nangkarak dua jeblag
  4. Jurus keempat berjumlah sepuluh, yaitu : opat desek,Opat kewer, opat besot, opat parieus, opat liwat, opat Giles, opat siku, opat kenor, opat pites dan opat teundeut
  5. Jurus kelima berjumlah enam jurus, yaitu : lima muka Nangkub-dua jeblag , lima muka nangkarak-dua jeblag, lima Atas nagkub-dua teudeut, lima atas nagkarak-dua teundeut,Lima atas nagkub-dua teundeut-dua jeblag dan lima atas Nagkarak-dua teudeut-dua jeblag lima sebelah opat teundeut..
  6. Jurus keenam berjumlah satu jurus, yaitu : Tantung Alip
       Setiap jurus Shabandar mengandung falsafah yang sangat dalam. Misalnya jurus satu berjumlah satu begitu juga yang terakhir ( Alif kembali ke Alif) Artinya manusia berasal dari Yang Satu dan kembali kepada Yang Satu. Jumlah pecahan jurus ada 24, memiliki makna yang terdapat dari kalimat Syahadat dan jumlah jam dalam satu hari.
     
Advertisement
Perguruan Silat di Sukabumi Yang Kuat | Blogger Pabrik Tas Ransel | 5