Perjalanan ringkas PSHT dari masa ke masa

Advertisement
Perjalanan ringkas PSHT dari masa ke masa


Perjalanan ringkas PSHT dari masa ke masa

Pencak silat adalah satu diantara budaya yang ada di Indonesia. Tetapi, pencak silat juga dipakai oleh beberapa orang untuk meminimalkan tindak kejahatan yang ada sekarang ini. Sebagai olah raga, pencak silat juga begitu disukai di Indonesia. Bahkan juga, pencak silat mempunyai beragam jenis aliran, termasuk juga banyak perguruan di daerah yang populer dengan pencak silatnya.

Satu diantaranya, perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). PSHT sebagai satu organisasi yang berpangkal pada 'persaudaraan' yang abadi serta kekal. Yaitu Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada th. 1890 jadi sang pendiri. Lantaran ketekunannya mengabdi pada gurunya, yaitu Ki Ngabehi Soerodiwiryo, dia sukses kuasai nyaris semua pengetahuan sang guru sampai ia memiliki hak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran pengetahuan Setia Hati (SH). Itu berlangsung di desa Winongo waktu bangsa indonesia dijajah Belanda.

Sebagai pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo juga berkemauan mulia untuk mendarmakan pengetahuan yang dia punyai pada orang lain. Tetapi jalan yang dirintis nyatanya tak mulus. Terutama waktu itu jaman penjajahan. Ya, hingga Ki Hadjar sendiri sangat terpaksa mesti magang jadi guru pada sekolah basic di benteng Madiun sesudah dia menamatkan pendidikan sekolahnya.

Tak kerasan jadi guru, dia berpindah sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia sekarang ini red) Bondowoso, Panarukan, serta Tapen. Pada 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi serta beliau berhimpun dengan Sarikat Islam (SI). Dia pernah ditunjuk sebagai pengurus. Akan tetapi, di saat senggang dia masihlah mengajar silat yang dinamakan SH Pencak Spor Club, di desa Pilangbangau Kodya Madiun Jawa Timur, serta pernah dibubarkan oleh Belanda.

Akan tetapi semangat Hadjar tetaplah berkobar. Ketidaksukaannya pada penjajah semakin jadi tambah. Tipu muslihatpun digerakkan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menyingkirkan kata 'Pencak' sampai tinggal 'SH Sport Club'. Akhirnya Belanda membiarkan aktivitas itu jalan.

Murid pertama Hadjar yaitu Idris dari Dandang Jati, Loceret Nganjuk, lantas Mujini, Jayapana, serta sebagian nama lain yang menyebar hingga Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo serta Yogyakarta. Enam th. lalu, pada 1948 SH Terate mulai tumbuh. Ajaran SH Terate juga mulai di kenal oleh orang-orang luas.

Sesudah proklamasi kemerdekaan, atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, dan saudara seperguruan yang lain diselenggarakan konferensi di Pilangbangau (dirumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah inspirasi membangun SH Terate yang berstatus 'Perguruan Pencak Silat' dirubah jadi organisasi 'Persaudaraan Setia Hati Terate'. Setelah itu Soetomo Mangkudjajo diangkat jadi ketuanya serta Darsono jadi wakil ketua.

 Pada 1950, lantaran Soetomo Mangkudjojo geser ke Surabaya, jadi ketua di ambil alih oleh Irsad. Pada th. ini juga Ki Hadjar Hardjo Oetomo yaitu seseorang tokoh pendiri PSHT, memperoleh pernyataan dari pemerintah Pusat serta diputuskan sebagai 'Pahlawan Perintis Kemerdekaan' atas bebrapa layanan beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.

Untuk jadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati 'Terate' ini, terlebih dulu seorang itu terlebih dulu mesti ikuti pencak silat basic yang diawali dari sabuk hitam, merah muda, hijau serta putih kecil. Pada step ini seorang itu dikatakan sebagai siswa atau calon saudara. Sepanjang dalam sistem latihan, seseorang pelatih atau warga, memberi pelajaran basic mengenai SH pada umumnya pada beberapa siswa.

Sesudah menamatkan pencak silat basic itu, seorang yang dikira sebagai warga atau saudara SH yaitu jika ia sudah lakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk juga saudara SH yang 'terbaik dari yang terbaik' serta diambil lewat musyawarah saudara-saudara SH. Sistem kecer itu berjalan pada bln. Syura.

Sarat yang perlu disiapkan dalam pengeceran diantaranya : Ayam jago, mori, pisang, sirih, serta lain sebagainya sarat-sarat yang sudah ditetapkan. Dalam sistem pengeceran ini, kandidat di beri pengisian serta didikan jasmani serta rohani serta pengetahuan mengenai SH, dan petuah-petuah, beberapa panduan dengan cara mendalam serta luas.

Saudara SH yang baru disahkan itu, dalam tingkatan pengetahuan dikatakan sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga type tingkatan saudara yakni saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).

Pada Persaudaraan Setia Hati Terate di ajarkan 36 jurus pencak silat yang disebut warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap dan pelajaran pengetahuan ke-SH-an yang bisa didapat pada tingkatan twede trap serta derde trap. Jurus-jurus itu adalah ramuan dari sebagian aliran pencak silat yang ada di nusantara, salah satunya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), serta Minangkabau.

Warga SH Terate menyebar di semua lokasi Indonesia serta di sebagian negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam serta Brunei Darussalam. Dengan cara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada th. 1986. Hingga jumlah saudara mulai th. 1986 1999 sejumlah 108. 267.
Advertisement
Perjalanan ringkas PSHT dari masa ke masa | Sh Terate PSHT | 5

0 comments:

Post a Comment